AHMAD BIN NASR AL-KHUZA’, YANG TERPENGGAL KEPALA, BUKAN JIWANYA
Perjalanan ke syurga itu manis
meski sangkaanmu ia tragis
sarungkan kembali pedangmu, al-Wathiq
tajamnya tak mengalirkan darah walau setitik
Ahmad bin Nasr al-Khuza’ itu ulamak besar Baghdad
tak tercapai akal dangkalmu yang murtad
Tempat tergantung kepalanya jadi saksi
hidayah ke atas para solihin dari Ilahi
persis mukjizat nabi-nabi
tiada yang mustahil ia terjadi
kudrat mana yang kau kerah
untuk membelakangi Ka’abah
bukan nyawa manusia yang menggerakkan
kau lupa tiap sesuatu keanehan dari Tuhan
Kiblat adalah tentang teguhnya iman
mengadapnya kerana satu tujuan
tidak mensekutukan Allah yang disembah
bukan selainnya yang berubah-ubah
ketika kepala yang tercerai dari badan
kau pusingkan
esok kembali ke arah Ka’abah rumah Allah
tiada ia mengalah
al-Wathiq di zaman cyber
pedangnya adalah dusta
memancung akikah
melupakan Ka’abah
RM
Bangi